-->

Asal-Usul Obat Bius dan Penemunya

Halo sahabat Asal-Usul,Pasti anda sudah tak heran lagi yang namanya Obat Bius.
   

Banyak orang yang mengetahui fungsi serta jenis dari Obat Tidur untuk keperluan medis, namun tak banyak dari mereka yang mengetahui sejarah obat ini.

Penggunaan Obat Bius dalam dunia medis sudah bukan merupakan hal baru lagi karena sistem ini sudah ditemukan sejak dahulu. Mungkin banyak dari Anda yang tidak mengetahui sejarah penemuan obat ini sehingga Anda tidak perlu mengalami rasa sakit sama sekali pada saat melakukan operasi atau pembedahan baik dalam skala kecil maupun skala besar.

Jadi Siapakah Penemu Obat Bius?

Penemu dari obat bius pertama kali adalah William Thomas Green Morton yang merupakan seorang dokter gigi yang berkebangsaan Amerika Serikat dan dilahirkan pada tahun 1819. Morton kemudian menjadi orang yang terkenal karena berhasil mengembangkan dan meningkatkan proses solder pada gigi palsu dengan piring emas di tahun 1841.
 Foto:William Thomas Green Morton 

Sebelumnya Morton pernah berkuliah di Universitas Hartford dan memutuskan untuk keluar karena ingin mengikuti seseorang yang berprofesi sebagai dokter gigi bernama Horace Wells. Setelah menikah, Morton kembali melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi ternama di Amerika yaitu Harvard Medical School. Melalui sekolah tersebut kemudian Morton mengenal sistem anestesi eter dan kemudian beliau mencabut gigi pasien untuk pertama kalinya tanpa rasa sakit dan membuat dirinya menjadi terkenal.

Bahkan seorang ahli bedah sangat tertarik dengan cara ini dan menerapkan sistem yang sama pada saat pembedahan. Ahli bedah yang meniru perbuatan Morton ini bernama Henry Jacob Bigelow. Selain Bigelow, John Collins Warren juga melakukan hal yang sama pada saat melakukan operasi pengangkatan tumor pada bagian leher pasienya. Dikarenakan sistem anestesi eter ini sangat berhasil, maka penggunaannya pun sudah menyebar sampai ke negara Eropa dimana Robert Liston dari Inggris merupakan orang pertama yang menggunakan eter di Inggris pada tahun 1846 untuk University College Hospital.

Meskipun penggunaannya sudah terbukti karena mampu mengurangi serta menghilangkan rasa sakit untuk sementara waktu, namun beberapa komunitas medis tidak setuju dengan adanya eter karena dinilai tidak ilmiah meskipun Morton menocba untuk meyakinkan bahwa penggunaannya aman jika dalam dosis yang tepat. Sampai pada akhirnya Morton mencoba untuk selalu mengembangkan uji coba tentang eter sampai menemukan rumus tepat serta bisa diakui oleh pihak dunia dan kesehatan.

Itulah sedikit artikel yang dapat saya bagikan dan berikan kepada anda,semoga bermanfaat buat anda .

Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter