Sepak Bola Di Indonesia
Indonesia sendiri tidak ketinggalan dalam perkembangan sepak bola. Tahun ’30-an, Indonesia yang saat itu masih bernama Hindia Belanda mendirikan 3 organisasi sepak bola yang dibentuk berdasarkan kebangsaannya. 3 organisasi tersebut adalah Nederlandsch Indische Voetbal Unie (NIVU) yang beranggotakan orang-orang Belanda, Hwa Nan Voetbal Bond (HNVB) yang beranggotakan orang-orang keturunan Tionghoa, serta Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia (PSSI) yang beranggotakan orang-orang asli pribumi.
Lapangan Singa (Lapangan Banteng) menjadi saksi di mana orang Belanda sering menggelar pertandingan panca lomba (vijfkam) dan tienkam (dasa lomba). Khusus untuk sepak bola, serdadu di tangsi-tangsi militer paling sering bertanding. Mereka kemudian membentuk bond sepak bola atau perkumpulan sepak bola. Dari bond-bond itulah kemudian terbentuk satu klub besar. Tak hanya serdadu militer, tapi juga warga Belanda, Eropa, dan Indo membuat bond-bond serupa.
Tahun 1938, Hindia Belanda juga mengikuti Piala Dunia. Hal ini merupakan peristiwa bersejarah karena tim Hindia Belanda berhasil menjadi tim Asia satu-satunya yang berhasil lolos ke kejuaraan tersebut. Namun sayang, Hindia Belanda harus menelan kenyataan dibantai oleh Hungaria dengan skor 0-6.
Sejak itu, Indonesia tidak pernah lagi berhasil lolos ke Piala Dunia. Walau begitu, sepak bola tetap menjadi olah raga yang paling diminati di tanah air. Tim sepak bola nasional konsisten tampil di turnamen-turnamen bola Asia. Di tahun 2005, Indonesia juga mengadakan Piala Indonesia, turnamen antar klub-klub lokal tanah air untuk pertama kalinya.
Post a Comment
Post a Comment